Kader PKB Menjadi Korban Pengeroyokan, LAKUMHAM PKB Mendesak Polres Kota Bekasi Segera Menangkap Para Pelaku

     

Foto: Sayutih kader PKB korban pengeroyokan saat memberi kuasa kepada Lakumham PKB DPC Kota Bekasi.(Dok Istimewa).
 


KOTA BEKASI, TEGAR NEWS - Lembaga Hukum dan Hak Asasi Manusia (Lakumham) DPC PKB Kota Bekasi, mendesak Polres Metro Bekasi Kota, menangkap terduga pelaku penganiayaan terhadap Ketua RT 04 RW 16 Kelurahan Kayuringin Jaya.

Insiden pemukulan dan pengeroyokan tersebut dialami Sayutih, yang juga mantan Caleg PKB Kota Bekasi, saat berusaha melerai konflik yang melibatkan anak-anak di wilayahnya pada Selasa (3/6/2025) malam.

Sigit Handoyo Subagiono, S.H.,M.H. kuasa hukum pelapor dari Lakumham DPC PKB Kota Bekasi, menyatakan akan terus mengawal kasus ini hingga aparat penegak hukum menangkap para tersangka.

"Jadi ada salah seorang warga dari RT yang lain, menuding klien kami melindungi anak-anak yang sedang bermain dan mirip seperti tindakan tawuran. Lalu orang tersebut langsung lakukan pemukulan terhadap Sayutih, dengan diikuti oleh beberapa orang yang lain," ungkap pria yang akrab disapa SHS, saat menggelar konferensi pers, di Sekretariat PKB Kota Bekasi, Kamis (5/6/2025).

SHS mendesak pihak kepolisian bertindak cepat dan profesional, dalam menangani kasus yang telah dilaporkan dengan Nomor: LP/B/1219/VI/2025/PKT/POLRES METRO BEKASI KOTA/POLDA METRO JAYA tertanggal 03 Juni 2025.

"Kalau untuk proses hukum, karena klien kami sudah membuat laporan. Maka dari itu saya sangat meyakini bahwa penyidik Polres Metro Bekasi Kota, harus bekerja secara profesional. Saya berharap pihak kepolisian bisa bergerak dengan cepat untuk menangkap terduga pelaku," tegasnya.

Di tempat yang sama, Sayutih menjelaskan kronologi peristiwa yang menimpanya bermula, dari upayanya menciptakan kondisi aman di lingkungan RT-nya.

"Jadi saya sebenarnya berusaha melakukan cipta kondisi di lingkungan, karena ada sekumpulan anak kecil yang sedang bermain di lingkungan saya. Akan tetapi ada warga dari RT yang lain malah menuding anak kecil tersebut sedang melakukan tawuran," ujar Sayutih

Ia menceritakan, awal kejadian terjadi di luar wilayah RT.04, saat sekumpulan anak sedang bermain polisi-maling, namun salah satu pria di daerah tersebut menganggap itu tawuran, dan mengejar hingga masuk ke wilayahnya.

"Di RT.04, terduga pelaku itu salah sasaran, dia malah menarik anak warga saya yang baru pulang ngaji, dengan berteriak 'mana temen lu yang lain?', dan akhirnya sah satu warga saya datang untuk menjelaskan," ucapnya.

Namun, Sayutih mengatakan, penjelasan tersebut seperti tidak diterima, karena terduga pelaku pergi dan kembali dengan total perkiraan hingga 6 orang dan berujung pada tindakan kekerasan kepada dirinya.

"Saya sebagai Ketua RT berusaha melerai dna menjelaskan apa yang terjadi, tapi mereka seperti tidak terima dan bahkan bersama-sama mengeroyok saya," pungkasnya.

Kasus ini menjadi sorotan, karena melibatkan seorang ketua RT, yang justru menjadi korban saat menjalankan tugasnya menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan wilayahnya.

Penganiayaan terhadap aparat RT/RW dalam menjalankan tugas kemasyarakatan, menunjukkan masih lemahnya kesadaran sebagian warga dalam menghormati peran pemimpin lingkungan. (Red/Pandu)

Posting Komentar

0 Komentar