Terkait Kasus Penembakan Brigadir J, BPBN Kokab Bekasi Mendukung Penuh Kinerja Polri Dalam Membongkar Tragedi Berdarah Dirumah Dinas FS

   
Foto: R. Sigit Handoyo Subagiono, S.H., M.H. Ketua Divisi Hukum dan HAM BPBN KOKAB Bekasi.(Dok.Jc)  


BEKASI, TEGAR NEWS - Tragedi Penembakan yang terjadi di rumah Dinas Kepala Divisi (Kadiv) Propam Markas Besar (Mabes) Polri Irjen. Pol. Ferdy Sambo menuai pertanyaan publik.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Barisan Patriot Bela Negara (BPBN) Kota dan Kabupaten Bekasi turut angkat bicara terkait tragedi berdarah tersebut.

Ketua BPBN DPW II KOKAB Bekasi Frits Saikat mengatakan, sebagai warganegara kami terus mendukung Polri dalam menyingkap tabir kejadian berdarah tersebut yang menyebabkan hilangnya nyawa prajurit Polri di kediaman petinggi Polri.

"Pertama-tama saya menyayangkan kejadian tersebut, apa lagi kejadian tersebut berdekatan dengan momentum kemerdekaan Republik Indonesia Ke - 77 Tahun. Namun saya yakin dan percaya polri mampu bekerja secara profesional sesuai dengan hukum yang berlaku," katanya kepada Redaksi Tegar News, Selasa (23/8/2022).

Lebih lanjut ia menjelaskan, kami berharap kepada masyarakat agar jangan terpengaruh terhadap isue yang beredar dengan menyudutkan salah satu pihak.

"Saya berharap kepada masyarakat luas agar lebih positif thinking dan terus mengawal kasus ini agar dapat terungkap secara terang benderang dan juga masyarakat harus terus mendukung langkah Polri dalam hal ini Kapolri yang sedang melakukan pembenahan besar-besaran," ungkapnya.

Dikesempatan yang sama, Ketua Bidang Hukum dan HAM BPBN DPW II KOKAB Bekasi R. Sigit Handoyo Subagiono, S.H., M.H. juga sangat menyayangkan tragedi berdarah tersebut dimana ada polisi ditembak di rumah Dinas Polisi pula.

"Sangat disayangkan hal tersebut terjadi. Dimana selaku institusi yang seharusnya melindungi dan mengayomi masyarakat malah terjadi tragedi yang sangat keji. Saya berharap institusi Polri terutama Divisi Propam Polri sebagai benteng terakhir mencari keadilan dan penegakan hukum dapat bekerja ekstra untuk dapat mengungkap tragedi tersebut," katanya.

SHS sapaan akrabnya juga merasa heran atas kejadian penembakan Polisi di rumah dinas Polisi yang dilakukan petinggi polisi terhadap ajudannya.

"Kok bisa yah membunuh ajudan di rumah dinas yang dibiayai oleh negara dan menyuruh ajudan yang digaji oleh negara juga, miris memang. Saya rasa inilah momentum Kapolri untuk melakukan pembenahan secara internal dan menyeluruh guna menyelamatkan institusi Polri yang kita cintai ini. Kerja keras Kapolri dan jajarannya saat ini harus kita apresiasi dengan tetap mengatakan yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Bisa dibayangkan bila Kepolisian Republik Indonesia telah kehilangan wibawa dan martabat di mata masyarakat, maka kemana lagi rakyat akan mencari keadilan ? Apakah menunggu masyarakat mengambil jalan sendiri-sendiri tanpa adanya penegakkan hukum ? Tentu hal tersebut tidak kita harapkan." Pungkasnya.(Red)

Posting Komentar

0 Komentar