JRPP Desak Pemrov DKI Lakukan Pembenahan Wisata Pulau Seribu

JAKARTA, TEGARNEWS - Setelah ditetapkannya Kepulauan Seribu sebagai salah satu dari 10 Kawasan Strategis Parawisata Nasional (KSPN) oleh Kementerian Parawisata Republik Indonesia (RI) guna mencapai target 20 juta kunjungan wisatawan di tahun 2019 maka pemerintah mestinya konsisten dalam melakukan pembenahan secara optimal.
Untuk pembenahan secara maksimal wisata pulau seribu harus ditopang oleh sarana dan prasarana yang mumpuni misalnya dengan merenovasi dermaga, ruang terbuka hijau, sanitasi air, cottage serta menambah fasilitas transportasi laut. Pemrov DKI dapat mencontohi fasilitas yang dibangun di pelabuhan Bakauhine Merak dan Gili Manuk Ketapang yang menghubungkan pulau Sumatera dan Jawa. Sementara, agar birokrasinya lebih efesien maka perlunya kebijakan satu pintu yang dilakukan oleh Pemprov DKI.
Peneliti Jakarta Research and Public Policy (JRPP) bidang Pariwisata, Ary Falwan mengatakan letak Kepulauan Seribu yang strategis memungkinkan wilayah tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan lokal maupun asing jika dapat di maksimalkan dan juga dapat penanganan optimal dari Pemerintah.  
“Percepatan pembenahan sangat perlu dilakukan agar kegiatan ekonominya segera meningkat. Peningkatan itu akan terjadi apabila jumlah kunjungan wisnus dan wisman meningkat. Dan peningkatan jumlah pengunjung akan terjadi apabila infrastrukturnya baik, kemudian ditopang dengan kemampuan promosi yang baik,” ungkap Ary (13/9).
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh tim Jakarta Research and Public Policy (JRPP) terdapat sekitar 65 persen warga DKI belum memiliki niat untuk berkunjung ke-Kepulauan Seribu. Salah satu faktornya karena masih ada rasa ketakutan terkait minimnya infrastruktur yang dapat membahayakan keselamatan dan kenyamanan pengunjung. Kemudian disusul dengan operasional transportasi yang belum memadai.
“Ya disayangkan sekali jika potensi wisata yang ada di Kepulauan Seribu terbengkalai hanya karena kurangnya pengoptimalan karena Kepulauan Seribu bisa menjadi icon tempat wisata untuk DKI Jakarta dan juga sangat berpotensi meningkatkan nilai devisa dan investasi,” tutup Ary. (red)

Posting Komentar

0 Komentar