Tewasnya Salim Pahlawan Lingkungan Membangkitkan Jutaan Pahlawan



Aksi simpati. Komnas HAM siap kawal kasus sampai ke pengadilan.

JAKARTA, TEGARNEWS.com - Mereka berdua adalah petani yang tewas ketika berjuang menyelamatkan lingkungannya dari aksi eksploitasi alam yang semena-mena. 

Kabar tewasnya Salim Kancil yang tersebar pada Minggu (27/9/2015) pagi, mengagetkan masyarakat. Petani itu tewas mengenaskan akibat dibacok, digergaji, disetrum, dipukuli dan dilempari batu oleh puluhan orang yang diduga suruhan seorang 'bos' tambang pasir ilegal.

Semakin miris sebab Salim yang menggerakkan warga menentang penambangan pasir itu tewas 'di depan mata' aparat desa dan keamanan setempat. Lokasi pembantaian adalah balai desa. 

Di mana hukum? Kepada siapa aparatur desa dan keamanan berpihak?

Ucapan belasungkawa bercampur kemarahan sepanjang dua hari terakhir membara di media sosial. Media massa mulai memberitakannya. Masyarakat mengecam penganiayaan terhadap Tosan dan tewasnya Salim Kancil.  

Para aktivis bermunculan ke pemukaan, mulai dari aktivis lingkungan, aktivis HAM dan sejumlah LSM meneriakkan hal yang sama. Usut tuntas kematian Salim Kancil! Usut eksploitasi alam berjubah penambangan pasir di Lumajang! Lanjutkan perjuangan Salim Kancil!

Sejumlah analisa aktivis yang 'dipungut' dari fakta lapangan mulai muncul. Dugaan mengarah kepada keterlibatan pejabat setempat. 

Fakta juga menunjukkan, beberapa hari sebelum hari naas itu tiba, Salim pernah melaporkan ancaman terhadap dirinya dan rekan-rekannya ke Polisi setempat dan meminta perlindungan. Tapi tidak ada tindak lanjutnya.

Kini, Salim Kancil si pemimpin petani anti tambang pasir ilegal itu telah tiada, bos penambang boleh sedikit lega karena aman melanjutkan penambangannya. Namun, sayangnya, mereka kini berhadapan dengan jutaan petani dan aktivis dengan keberanian yang sama dengan Salim. 

Rep. Andreas
Red. SB Budi W

Posting Komentar

0 Komentar