Tanggapan Untuk Saudaraku Adib Zain

 
Foto: Partai Amanat Nasional.(Dok.istimewa)


*Opini oleh: Tutur Sutikno Ketua DPP PAN*


JAKARTA, TEGAR NEWS - Membaca tulisan saudaraku Adib Zain, saya agak tercengang, mengingat beliau pribadi yang tidak kredible dan kapable dalam memberikan penilaian / penghakiman terhadap sebuah “pernyataan politik” yang berupa “wacana politik” yang dalam alam demokrasi sah-sah saja.

Wacana penundaan pemilu tentu hanya sebuah pendapat yang di lontarkan ke publik sebagai sebuah bahan kajian publik. Bisa diterima atau ditolak, butuh proses panjang dan berliku karena dalam proses dan outputnya sangat complicated.

Prof yusril, berpendapat bahwa penundaan pemilu hanya lewat tiga pintu legitimasi dengan cara:
Amandemen UUD 45,
Presiden mngeluarkan dekrit, dan menciptakan konvensi ketatanegaraan yang dalam pelaksanaannya diterima dalam praktek penyelenggaraan Negara.

Jadi jelas sekali, bahwa gagasan penundaan pemilu adalah sebuah pendapat demokratis yang menjadi hak warga Negara dalam mengeluarkan pendapat. Ketua umum DPP PAN Zulkifli Hasan sebelum mengeluarkan statement diatas didahului oleh diskusi dan rapat dengan Ketua Dewan Kehormatan, Ketua MPP dan Pengurus DPP PAN yang hasilnya menyerahkan sepenuhnya keputusan apapun untuk diambil oleh ketua umum DPP PAN.

Melihat rekam jejak sejarah saudaraku Adib Zain didalam PAN, yang pernah gagal dalam memimpin DPW PAN Jawa Barat, yang dalam masa kepemimpinannya PAN Jawa Barat amburadul, dan terjadi konflik yang tiada henti antar pengurus yang bahkan menggerogoti soliditas organisasi, akibatnya suara PAN turun dari 8 kursi menjadi 3 kursi.

Selama saudaraku Adib Zain memimpin DPW PAN Jawa Barat meninggalkan jejak kelam, bagi organisasi dan warisan budaya yang tidak patut ditiru oleh generasi selanjutnya.

Saat ini ketika ketua umum DPP PAN Zulkifli Hasan sedang giat-giatnya melakukan konsolidasi internal di seluruh penjuru tanah air, untuk menghidupkan mesin partai dan menggerakkan roda organisasi agar posisi PAN naik kelas menjadi partai papan atas, tentulah tidak etis apabila seorang Adib Zain berkoar-koar menyudutkan ketua umum yang sedang berjuang untuk partai yang dipimpinnya.

Dengan argumentasi dan apapun alasannya tidak bisa kami terima, karena sekarang adalah saatnya bekerja untuk membesarkan partai ini.(Red)

Posting Komentar

0 Komentar