Terpuruknya Ekonomi Bangka Belitung Akibat Ulah Mafia Penambangan Timah


Foto : Aktifitas Penambangan Timah 


JAKARTA , TEGAR NEWS - Aktivis 98 sekaligus Direktur Ekskutif Oversight of Indonesia's Demokratic Policy Satyo Purwanto mensinyalir adanya dugaan praktik mafia penambangan Timah yang menguasai Bangka Belitung dan sangat menyengsarakan rakyat.

Praktik mafia tersebut juga berimbas negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Provisi  tersebut.

Komeng sapaan akrab Satyo menjelaskan, berdasarkan data triwulan pertama di tahun 2020 pertumbuhan ekonomi di Provinsi tersebut mengalami penurunan yang signifikan. Angka pertumbuhan ekonomi di Provinsi Bangka Belitung paling rendah dibandingkan dengan Provinsi lain di Pulau Sumatra.

"Ketika pertambangan timah masih beroperasi lancar daya beli masyarakat sangat bagus, perekonomian Provinsi Babel pun ikut naik. Tetapi pada saat sekarang ini perekonomian Babel melemah, apalagi terkena dampak pandemi covid 19. Daya beli masyarakat mengalami penurunan drastis." ujarnya kepada Tegar News, pada Jumat (03/07/2020).

Dengan maraknya praktek penguasaan dengan cara kartel ini, dan berakibat monopoli dengan modus penerbitan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang membuat pertambangan Timah tidak berkembang secara perlahan dan pasti. 

"Masyarakat dan negara dirugikan tetapi menguntungkan untuk sebagian orang. Menggerus pendapatan daerah dan perekonomian masyarakat Babel dan menutup peluang para wirausahawan lainnya." Tegas komeng.

Menurutnya, praktek kotor ini sangat merugikan perekonomian pemerintah Babel, dan mengurangi pendapatan pemerintah pusat yang seharusnya mendapatkan akumulasi ekonomi dari preses penambangan dan bisnis timah tersebut.

"Akibat adanya pesekongkolan dan persekutuan jahat antara penguasa dan pengusaha yang disebut dengan istilah  oligarki dan oligopoli membuat kekayaan sumber daya alam strategis seperti timah tidak banyak bermanfaat untuk negara dan rakyat." Pungkasnya.(JC/red)


Posting Komentar

0 Komentar