Yandri Susanto Menyapa, Bagi Sembako Untuk Rakyat

BANTEN, TEGAR NEWS - Gerakan Yandri Susanto Berbhakti Untuk Negeri kembali menyapa masyarakat, ulama, anak yatim dan guru-guru pondok pesantren dikota Serang, Banten, yang terdampak langsung secara ekonomi akibat wabah Covid-19 (Corona), dengan memberikan sembako. Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Kuranji, Kecamatan Taktakan dan di Islamic Boarding School Al Mubarok (Pondok Pesantren Al-Mubarok), Desa Cimuncang Sumur Pecung, Kabupaten Serang, Banten, pada hari Jum'at, 1 Mei 2020.


Ditengah wabah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, bahkan diseluruh belahan dunia, seakan-akan membuat dunia berhenti berputar.

"Jangan dianggap remeh soal wabah virus corona, sekarang dunia sedang berduka, putaran dunia sedang berhenti, pesawat tidak terbang, kapal laut tidak berlayar, bus-bus tidak bergerak, tawaf berhenti, semuanya seolah-olah dunia tidak berputar, tapi kehidupan kita tetap terus berjalan," kata Yandri Susanto.


Dalam sambutannya, Wakil Ketua Umum DPP PAN ini juga mengatakan, semua pintu tertutup, termasuk kepasar, kecuali beli bahan pokok," katanya.


Presiden sudah mengingatkan soal risiko krisis pangan yang terjadi sebagai dampak dari pandemi Covid-19. Hal ini merespons Organisasi Pangan Dunia (FAO) yang sudah mengingatkan potensi krisis pangan di tengah pandemi tersebut.

"Pak Jokowi sudah mengingatkan kita, bahwa Indonesia akan terdampak krisis pangan dunia, jika kita tidak mengantisipasinya dari sekarang, Vietnam, Rusia dan Kazhaktan sudah mulai menerapkan pembatasan import" tegas Yandri Susanto.

Yandri juga menghimbau agar masyarakat di Kab./Kota Serang, Banten mulai memanfaatkan lahannya untuk bercocok tanam, seperti singkong, ubi, cabai dan bahan pangan lainnya yang masa panennya cepat sebagai langkah antisipasi krisis pangan," ujarnya.

Disisi lain, Ketua Komisi 8 DPR RI ini akan memperjuangkan nasib ulama/ustadz, akibat virus corona mereka terpaksa tidak mengajar.

"Kami akan memperjuangkan nasib para ulama/ustadz, dikarenakan membantu memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mereka tidak mengajar sehingga tidak mendapatkan honor," pungkas Yandri. (red)

Posting Komentar

0 Komentar