GDI: Tumbuhkan Patriotisme di Era Globalisasi!

Diskusi & Peluncuran Buku "Cholid Ghozali"
( Foto: Ricky Tamba - Tegar News)
JAKARTA, TEGARNEWS.com - Grup Diskusi Indonesia (GDI) menggelar diskusi publik bertema “Menumbuhkan Patriotisme di Era Globalisasi”, Sabtu (20/2/2016). 

Beberapa narasumber hadir di diskusi yang diadakan di Resto Pempekita, Tebet, Jakarta Selatan, antara lain Jimly Asshiddiqie (Ketua Umum ICMI Pusat), Aqlani Maza (purnawirawan TNI), Alfan Alfian dan Hamid Basyaib, dengan moderator Mahmudin Muslim.

Diskusi yang dimotori oleh Bursah Zarnubi ini bertujuan mencari cara menumbuhkan nasionalisme dan patriotisme pada generasi muda dan pengusaha di era globalisasi yang dipenuhi paham individualisme, hedonisme, bahkan machiavelis.

"Pengaruh globalisasi dan ekonomi pasar bebas kini semakin terasa di berbagai sektor kehidupan. Kampanye 'Aku cinta produk Indonesia' kewalahan menghadapi gempuran produk impor, dari yang murah hingga yang berteknologi tinggi. 

Pasar tenaga kerja Indonesia juga semakin diserbu oleh pekerja asing, sebagai konsekuensi dari kebijakan pemerintah yang makin terbuka terhadap investasi asing, liberalisasi sektor keuangan, serta berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak 1 Januari 2016," tutur Bursah kepada Tegar News.

Dia menerangkan, pengaruh globalisasi terasa makin kuat di bidang sosial budaya sejak satu dekade terakhir, seiring dengan perkembangan internet yang memicu demam media sosial. 

Gaya hidup, busana, hingga makanan yang populer di perkotaan, semakin bergeser dari yang bersifat lokal kepada trend global. Terakhir, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh kampanye massif kelompok LGBT (Lesbian, Gay, Bisex, Transgender) yang menuntut persamaan hak seperti di luar negeri.

"Pemerintahan Jokowi-JK, yang saat kampanye pilpres berjanji akan menerapkan konsep Trisakti Bung Karno (berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi, dan berkepribadian di bidang budaya), belakangan banyak mendapat kecaman karena dinilai terlalu tunduk kepada kemauan investor asing.

Sikap itu jelas melenceng dari konsep Trisakti," tambah mantan anggota DPR RI tersebut.

Dalam analisa GDI, globalisasi tentu tidak boleh dilihat hanya dari sisi negatif, karena banyak juga sisi positifnya. Sehingga menjadi tugas kekuatan nasionalis adalah bagaimana mencegah ekses negatif globalisasi agar tidak menggerus identitas dan karakter bangsa, nasionalisme, serta patriotisme yang menjadi inti dari ketahanan bangsa.

Diskusi ini juga diselenggarakan dalam rangka peluncuran buku “Cholid Ghozali: Dari Belitang ke Fort Leavenworth” yang berisi bunga rampai pemikiran Mayjen (Purn) Cholid Ghozali tentang masalah kebangsaan, militer, dan berbagai hal lainnya.

Penulis: Ricky Tamba
Editor: Steveno BBW

Posting Komentar

0 Komentar