Perayaan Maulid Nabi Digelar Serentak di Pamekasan

Tradisi Maulid Nabi dari berbagai daerah / Foto: Bintang.com
JATIM, TEGARNEWS.com - Umat Islam merayakan Maulid Nabi yang digelar di berbagai masjid dan mushalla di wilayah Kabupaten Pamekasan Jawa Timur. Selain membacakan barzanji shalawat berisi puji-pujian terhadap Nabi Muhammad, umat Islam juga membawa berbagai jenis makanan, seperti nasi tumpeng dan aneka ragam buah-buahan. .

"Ini sebenarnya kegiatan tradisi sebagai bentuk syukur umat Islam atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Sebab berkat kelahiran beliau, kita bisa bebas dari alam kejahilan menuju alam yang bernuansa Islami, seperti sekarang ini," kata pengelola mushalla Al-Amanah di Pademawu Pamekasan Abdul Kadir Jailani, Rabu (23/12/2015) malam.

Ratusan orang yang tinggal di sekitar mushalla itu datang dengan membawa berbagai jenis makanan.
Setelah pembacaan barzanji, mereka selanjutnya melakukan tukar makanan dan makan bersama di mushalla itu.

Menurut dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pamekasan Achmad Muchlis, M.Ag, sebenarnya yang terpenting dari Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW itu, bukan pada tradisi tukar makanan.

"Akan tetapi, perayaan seperti itu seyogyanya dibarengi dengan cara meneladani Rasulullah SAW dalam segala sisi," katanya.

Kadang, kata dia, keteladanan yang sering disampaikan dan sering terdengar di tengah-tengah masyarakat adalah keteladanan agar menikah pada usia di mana Rasulullah menikah yakni pada usia 25 tahun.

"Hanya itu seolah-olah keteladanan yang harus dan wajib dipenuhi, padahal keteladanan itu bukan hanya diartikan sekadar dan sebatas usia menikah Rasululllah saja," katanya.

Muchlis menjelaskan, keteladanan itu hakikatnya segala sesuatu yang melekat pada Rasulullah baik secara kognitif, afektif maupun psikomotorik. "Ini kalau kita pakai istilah dalam pembelajaran," katanya.

Keteladan Kognitif adalah kualitas pengetahuan, pikiran dan hati Rasulullah yang luar biasa juga patut diteladani, yang dapat melahirkan masyarakat berakhlaq dan berbudi luhur serta berlandaskan demokrasi yang hakiki didunia ini.

Editor: Steveno

Posting Komentar

0 Komentar