Lebak Terus Mengembangkan Produksi Beras Merah Organik


LEBAK, TEGARNEWS.com - Dinas Pertanian Kabupaten Lebak mendorong petani mengembangkan beras merah organik karena permintaan konsumsi cenderung meningkat.

“Pengembangan beras merah organik itu untuk mendongkrak pendapatan ekonomi petani,” kata Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Sabtu (28/11/2015).

Saat ini, produksi beras merah organik menyumbangkan cukup besar terhadap ketahanan pangan lokal.

Permintaan pasar cenderung meningkat karena beras merah organik sangat cocok bagi penderita diabetes melitus.

Pengembangan beras merah menguntungkan petani, karena harganya cukup mahal.

Karena itu, pihaknya meminta petani terus mengembangkan beras merah organik untuk memenuhi permintaan pasar juga peningkatan pendapatan ekonomi keluarga.

Saat ini, harga beras merah organik di pasaran antara Rp 12-13 ribu/kilogram.

“Saya kira kelebihan beras merah itu karena tidak menggunakan pupuk kimia juga kandungan zat glukosa rendah, sehingga banyak diminati masyarakat,” katanya.

Menurut dia, petani beras merah organik berkembang di Kecamatan Sajira, Muncang, Sobang, Leuwidamar, Curugbitung, Cirinten, dan Sajira.

Selama ini, kualitas produksi beras merah cukup tinggi, karena menggunakan pupuk organik dari kompos, cair juga kotoran ternak.

Mereka mengembangkan beras merah itu dengan menerapkan System of Rice Intensification (SRI) dengan tidak menggunakan air banyak.

Ujang (55), seorang petani Sobang Kabupaten Lebak mengatakan dirinya lebih memilih bertani padi beras merah karena permintaan pasar cukup tinggi juga harganya cukup mahal dibandingkan beras putih.

Selain itu juga penanaman padi merah biaya produksinya relatif murah, karena menggunakan pupuk organik dari kompos atau kotoran ternak.

“Kami lebih menyukai tanam padi merah karena cukup menguntungkan,” katanya.

H Baden (60), seorang pedagang di kiosnya di Pasar Rangkasbitung mengaku dirinya sudah dua pekan terakhir ini menampung beras merah dari petani.

Saat ini, permintaan beras merah relatif tinggi karena cocok untuk penderita diabetes melitus.

“Kami sudah biasa menampung beras merah organik karena permintaan pasar cenderung meningkat,” katanya.

Sejumlah pedagang nasi merah di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku selama ini masyarakat yang mengonsumsi nasi merah cukup tinggi.

Sebab, nasi merah itu sangat cocok untuk penderita diabetes juga penyakit lainnya.

Karena itu, banyak konsumen membeli nasi merah dengan harga Rp 3.000/bungkus.

“Kami sudah 15 tahun berjualan nasi merah hingga kini masih bertahan karena sudah banyak pelanggannya,” kata Meti (45), seorang pedagang yang mangkal di depan RSUD Adjidarmo Rangkasbitung.

Editor: Budi

Posting Komentar

0 Komentar