Kabupaten Kupang di Guncang Gempa 4,6 SR

Gempa Kupang
JAKARTA, TEGARNEWS.com - Gempa Bumi berkekuatan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) pada hari rabu Dini Hari atau pada (11/11). Gempa memang sering terjadi sejak beberapa hari yang lalu.

Kepala seksi Data dan Informasi badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kelas I Kupang Sumbawa mengatakan bahwa Gempa tersebut terjadi kira kira pukul 02.49 WITA. Gempa Bumi yang terjadi ini sebagian Besar tidak dirasa oleh banyak warga karena mayorotas sedang beristirahat.

Pusat Gempa Bumi pada gempa kali ini berlokasi di 9.33 derajat Lintang selatan dan 123,51 derajat Bujur Timur.gempa yang dengan klasifikasi sedang ini berkekuatan Magnitudo 4,6 SR terkadi di Kedalaman 28 Kilometer.

Pusat Gempa terletak dilaut sekiatar 77 Kilometer yang ada di sebelah barat laut kabupaten Kupang NTT. Akibat dari Gempa Bumi hingga saat ini belum dikatahui. Hal ini karena warga belum ada yang melapor jika ada kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat dari gempa bumi dini hari ini.

Beberapa hari yang lalu Provinsi NTT kerap diguncang gempa. Salah satu gempa tersebut menimpa Kabupaten Alor yang mengakibatkan ribuan bangunan hancur. Sudah tercatat hingga hari Minggu (8/11)masih Terus diguncang gempa Bumi. Gempa Bumi Pertama Terjadi pada senin (2/11).

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG pada hari Minggu telah terjadi gempa sebanyak 2 kali.

Gempa yang pertama terjadi pada dini hari berkekuatan 3.9 SR terjadi sekitar Pukul 07.54 WITA. gempa ini berlokasi 8.39 LS – 125.18 BT dengan pusat gempa pada 53 KM Tenggara Alor dengan kedalaman 10 KM.

Keduan disusul dengan gempa yang berkekuatan 2,4 SR terjadi sekitar pukul 08.52 WITA. Lokasi gempa sekitar 8.55 LS – 124,36 BT di 47 Kilometer Barat Daya Alor pada kedalaman Sekitar 10 KM dari permukaan Laut.

Menurut data pada sabtu (7/11) juga terjadi dua kali juga terjadi dua kali gempa Susulan walaupun berskala kecil. Menurut Kepala BMKG Intensitas Gempa Bumi memang terus menurun namun Masyarakat masih trauma dan memilih untuk terus berada di luar rumahnya.


Editor: Steveno

Posting Komentar

1 Komentar