Mahasiswa Lampung Peringati Tragedi UBL Berdarah

Panelis Peringatan  Aksi UBL / tegarnews
LAMPUNG, TEGARNEWS.com - Peringatan UBL berdarah yang selalu diperingati setiap tanggal 28 September kali ini menghadirkan Salah satu pelaku sejarah Tragedi Demontrasi mahasiswa Yang berujung maut, yakni Agus Rihat P. Manalu yang saat itu berperan sebagai korlap aksi.

"Tragedi UBL berdarah adalah sebuah sejarah gerakan mahasiswa yang progresif, mengingat saat itu issue yang di usung adalah tentang penghapusan Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB)" ungkapnya di sela-sela diskusi.

Agus rihat juga menuturkan bahwa tragedi UBL berdarah bukanlah sebuah gerakan, melainkan aksi massa spontan yang murni untuk menolak UU BKP, "gak pas disebut sebagai gerakan, karena kita bergerak tidak hanya di tanggal 28 september 1999, tapi masih banyak gerakan-gerakan kita diluar itu" ungkap advokat yang juga alumni Hukum Unila tersebut.

Agus Rihat jug berpesan kepada Mahasiswa agar tidak hanya bergerak ketika memperingati tragedi momentumal, tapi juga harus peka pada persoalan-persoalan bangsa yang lain, "bergerak tidak hanya sekedar ketika melakukan peringatan, tetapi harus juga kritis menyikapi problem-problem kebangsaan yang menanti untuk segera direspon oleh mahasiswa sebagai sektor yang dinilai paling idealis saat ini" pesana Lawyer yang tengah menangani kasus Gugatan Class Action menggugat Gubernur Lampung tersebut.

Di sisi lain, Ketua Eksekutif Wilayah LMND Lampung, Rismayanti Borthon menjelaskan jika tragedi UBL berdarah bukan hanya diperingati sebagai seremonial, melainkan harus menjadi barometer gerakan mahasiswa di Lampung, "ini adalah tragedi yang bisa menjadi tolak ukur bahwa gerakan Mahasiswa di Lampung pernah mencapai titik progresifitas yang tinggi dan ini yang harus diteruskan oleh gerakan mahasiswa sekarang" ungkap Mahasiswi Pertanian Unila tersebut.

Dalam diskusi tersebut juga dihadiri panelis lainnya yakni, Abi Hasan Muan dari Peradi, Wahyu Sasongko dari akademisi Hukum Unila dan Wahrul Fauzi Silalahi dari LBH bandar Lampung.

Diskusi yang dilaksanakan di belakang gedung rektorat universitas lampung ini dihadiri puluhan aliansi mahasiswa dari berbagai organ, diantaranya LMND, Teknokra, UKMBS UBL, Walhi, LBH bandar Lampung, AJI Bandar Lampung, PMKRI dll.

Rep. Noval HF
Edt. SB Budi W

Posting Komentar

0 Komentar