Wealth Wisdom Mindfully Recover: Seminar Spektakuler

      

Foto: Luhut Binsar Panjaitan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi saat menghadiri seminar Wealth Wisdom Mindfully. (Dok.Fernando)

JAKARTA, TEGAR NEWS - Seminar "Wealth Wisdom Mindfully Recover" yang diselenggarakan oleh Permata Bank di Ballroom The Ritz Carlton Jakarta berlangsung selama dua hari pada 29-30 November 2022. Seminar spektakuler ini dikemas secara hybrid dengan menghadirkan 35 pembicara dalam 15 sesi dan 4 workshop.

Meliza M. Rusli Presiden Direktur Permata Bank Jakarta yang memberi sambutan pembukaan Seminar tersebut sebelum Wakil Menteri Keuangan Prof Suahasil Nazara, PhD menyampaikan paparannya mengenai Economic Outlook yang sarat dengan fakta data tentang perekonomian Indonesia. Dalam paparannya, sejumlah negara di dunia sedang menuju krisis ekonomi. Menurut Prof Sihol Situngkir, roda perekonomian Indonesia masih cukup stabil yang ditandai dengan pertumbuhan ekonomi 5,72% meskipun diprediksi bakal turun tahun 2023 akibat pelemahan ekonomi global. BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2023 sebesar 4,7% lebih tinggi dari proyeksi Bank Dunia sebesar 4.6%. Hal ini sebagai dampak adanya perlambatan ekonomi global. Namun perlu dicatat info menggembirakan bahwa Neraca Perdagangan kita masih surplus per Oktober 2022 sebesar 5,67 miliar dollar AS meningkat dari 4,97 miliar dollar AS pada tahun sebelumnya.

Pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,2% dan diprediksi anjlok menjadi 2,2% tahun 2023 versi OECD sedangkan IMF meramalkannya sebesar 2,7%.

Oleh karena itu, menurut Prof Sihol Situngkir yang pengalaman melakukan telaah ekonomi ketika menjabat Eselon I Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan di Kementerian Sekretariat Negara RI, bahwa stabilisasi ekonomi Indonesia seperti dikemukakan oleh Wakil Menteri Keuangan Prof Suahasil adalah benar namun harus diwaspadai dengan baik sejak sekarang karena fakta bahwa kelangkaan sumber daya ekonomi di sejumlah negara negara yang terdampak pandemi covid dan juga perang antara Ukrania dengan Rusia yang berlangsung hingga saat ini telah mengakibatkan perlambatan pergerakan ekonomi global yang pada gulirannya akan berdampak buruk terhadap kesejahteraan masyarakat dunia.

Sementara di sesi berikutnya,

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memaparkan tentang "How to Utilize Global Pandemic Fund". Sesi yang dimoderatori oleh Gesi Sitanggang ini memikat dan mengundang pertanyaan dari sejumlah pimpinan perbankan termasuk Presiden Direktur Bank Permata Meliza M.Rusli. Meliza mempertanyakan agar perbankan ikut ambil bagian dalam mengelola Pandemic Fund dimaksud.

Terkait dengan Pandemic Fund, Prof Sihol sejalan dengan penjelasan Menkes bahwa prosedur dan mekanisme penggunaan Pandemic Fund adalah penting untuk dipahami para pengelola perbankan karena dana besar ini sebagai katalis pemulihan kesehatan masyarakat dunia dari lembaga lembaga keuangan dunia seperti IMF dan World Bank penting dipahami para pengelola perbankan. Jadi apa yang ditanyakan oleh Ibu Meliza sebagai pimpinan Bank Permata adalah tepat. Sejalan dengan itu, kesempatan ini perlu difollow up karena penggunaan pandemic fund  ini sudah diatur oleh World Health Organization (WHO).

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang tampil berkarisma sangat optimis dengan kinerja ekonomi Indonesia yang masih kuat meskipun masih tingginya ketidakpastian ekonomi dunia.

Menurut Prof Sihol Situngkir, apa yang dipaparkan oleh Jenderal LBH sungguh benar karena kekuatan ekonomi Indonesia akhir akhir ini berkat kesuksesan program hilirisasi industri yang menghasilkan "value added" yang berlanjut pada peningkatan penerimaan negara sebagai akibat meningkatnya ekspor Indonesia di atas 30% tahun 2022 demikian pula ekspor non migas yang meningkat 31% tahun 2022. Tentu saja peningkatan ekspor non migas ini sebagai wujud kebijakan Pemerintah yang melarang ekspor bahan baku beralih ke ekspor barang jadi sejalan dengan implementasi kebijakan hilirisasi industri dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Dua putra Batak dalam Seminar "Wealth Wisdom Mindfully Recover" yang berlangsung di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta terlibat diskusi dan saling menguatkan implementasi kebijakan "Bio Circular Green Economy". 

Setelah Jenderal TNI (Purn) Luhut Binsar Panjaitan selesai presentasi, Prof Sihol Situngkir yang pernah sebagai narasumber di "World Congress on Green Economy" di Australia dan Surabaya beberapa tahun yang lalu ingin mengingatkan lagi tentang kesepakatan antar Negara mengenai konservasi hutan dan kesehatan lingkungan serta insentif atas wujud kinerja setiap negara untuk mewujudkan "go green concept" dalam mengatasi pemanasan global. Dengan bekal tersebut, Prof Sihol Situngkir berkesempatan menanyakan langsung hal ini kepada Jenderal Luhut Binsar Panjaitan sebagai tindak lanjut deklarasi Presidensi G20 Nusa Dua Bali. 

Flashback tentang kesuksesan perhelatan Presidensi G20 di Nusa Dua Bali tanggal 15-16 November yang lalu, Prof Sihol mengawalinya dengan memberi komen positif pelaksanaan Presidensi G20. Menurut Prof Sihol Situngkir, banyak pujian dari para Kepala Negara anggota G20 atas keberhasilan pemimpin Indonesia dalam pelaksanaan G20 termasuk implementasi program "Bio Circular Greeen Economy" menghadapi "World Climate Change" akibat pemanasan global. Di balik pujian para pemimpin negara anggota G20 dengan adanya aksi konkret penanaman pohon mangrove yang melibatkan para pemimpin negara G20 di Nusa Dua Bali, Prof Sihol menanyakan kepada LBH bagaimana insentif yang bakal diterima Indonesia dengan telah berperan dalam menjaga dan melestarikan lingkungan lewat konservasi hutan mangrove. Jenderal LBH dengan gambalang menjelaskannya berbasis data dan informasi sebagaimana telah dipaparkan sebelumnya terkait "carbon credits" dan LBH merespon bahwa Indonesia masih akan berjuang keras untuk mendapatkan insentif dimaksud.

Menurut Prof Sihol Situngkir  bahwa peluang investasi setelah deklarasi hasil Presidensi G20 di Nusa Dua Bali sangat besar dan menjanjikan. Fakta data yang dipaparkan LBH sangat lengkap dan akurat.  pengakuan pemimpin negara anggota G20 bahwa Jenderal LBH punya "World Class Team" sungguh tepat karena LBH merekut dan seleksi lulusan terbaik dari perguruan tinggi dari AS dan negara negara lain.

Dua putra Batak ini, baik Prof Sihol Situngkir maupun Jenderal Luhut Binsar Panjaitan berkata "Bangga Menjadi Bangsa Indonesia" dengan kemajuan yang dicapai Indonesia saat ini di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Intinya Seminar "Wealth Wisdom Mindfully Recover" dengan agenda sesi Vision Stage di Ballroom The Ritz-Carlton Jakarta ini betul betul memberi pencerahan kepada lebih dari 700 orang peserta seminar yang meliputi topik: Economic Outlook, How to Utiilize Pandemic Fund, Stronger Investment in Post-Pandemic Covid. 

Topik lain yang juga penting di Vision Stage adalah "Securing a Happy and Early Retirement" yang dibawakan oleh Kiki Saputri, Aliyah Natasha dan Heckhel; "Indonesia Pilitical Outlook: The Road to 2024" yang dibawakan oleh Yunarto Wijaya dan Arief Wana begitu pula topik "Leading With Style" yang dipresentasikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak.

Menurut Prof Sihol Situngkir, Bank Permata yang dipimpin Ibu Meliza M. Rusli berhasil menyuguhkan pembicara dari kalangan pejabat pemerintahan yakni Menteri, Gubernur/Wakil Gubernur dan pimpinan Lembaga-lembaga lainnya antara lain: Lembaga Survei Charta Politika Indonesia di Vision Stage selama dua hari Seminar tersebut.

Hampir semua pembicara di Vision Stage dikagumi oleh peserta Seminar.

Menurut Mantan Rektor Unika Santo Thimas Medan ini, inisiatif pimpinan Bank Permata Jakarta untuk menyelenggarakan dua hari Seminar spektakuler ini, sungguh sangat bagus untuk memberi wawasan konkret tentang ekonomi Indonesia yang mulai pulih dan bangkit kembali setelah pandemi covid. Wujud nyata pelayanan edukasi dan paparan finansial bagi nasabah Bank Permata patut diapresiasi dan dicontoh oleh perbankan komersial lainnya. 

Bank Permata menjadi perbankan teladan untuk mengedukasi nasabah guna meningkatkan wawasan para nasabah dan undangan umum mengenai kondisi ekonomi pada umumnya dan finansial pada khususnya dalam rangka pengembangan SDM Unggul menuju Indonesia maju, konklusi sekaligus harapan Prof Sihol Situngkir di akhir tulisannya dan hasil wawancara melalui telepon selulernya.(Red)


Posting Komentar

0 Komentar