LSM Vosy RI Melaporkan Dugaan PUNGLI SMAN 19 Kota Bekasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat

      

Foto: Hendu J Purba, SH ketua LSM VOSY RI (Dok.JC)


BEKASI, TEGAR NEWS - Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) VOSY RI Melaporkan Dugaan tindakan pungutan liar (PUNGLI) dan penyalahgunaan pengelolaan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dilakukan oleh pihak SMAN 19 Kota Bekasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

Ketua LSM VOSY RI Hendu J Purba, SH menjelaskan, pihaknya menemukan indikasi penyalahgunaan dana BOS dan Pungli yang dilakukan pihak SMAN 19 Kota Bekasi yang meresakan dan membebani orang tua murid. Pihaknya juga sudah melaporkan dugaan pungli tersebut ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.

"Kami menduga kepala sekolah SMAN 19 terlibat dalam penyalahgunaan dana BOS yang meresahkan dan membebani orang tua murid. Kami juga sudah melayangkan surat terkait dugaan ini ke pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat," ujarnya kepada Tegar News, Selasa (2/2/2021).

Hendu menambahkan, pihaknya akan terus mengawal kasus dan akan mengambil langkah-langkah hukum terkait kasus pungli dana BOS SMAN 19 Kota Bekasi.

"Kami akan terus mengawal kasus ini. Apabila pihak Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tidak ada tindakan konkret, kami akan membawa kasus ini ke Kejati Jawa Barat," Tegasnya.

Hendu mengatakan, pihaknya telah melayangkan surat pelaporan tindakan pungli dan penyalahgunaan dana BOS SMAN 19 Kota Bekasi ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan Nomor Registrasi : 090/DPP/BKS/LSM-VOSY RI/X/2020 tertanggal 1 Oktober 2019.

"Kami sudah menyurati pihak Dinas Provinsi Jawa Barat dengan No Registrasi : 090/DPP/BKS/LSM VOSY RI/X/2020 tertanggal 1 Oktober 2019 lalu, akan tetapi sampai saat ini belum ada jawaban. Kami juga telah melayangkan surat tembusan ke Inspektorat Jawa Barat dan Gubernur Jawa Barat terkait kasus ini." Pungkasnya.(JC/Red).



Posting Komentar

6 Komentar

  1. Tida hanya korupsi pungli saja, kepseknya sangat korup. Saya murid kelas 3 yg sekarang resmi sudah lulus, tahun lalu ortu dan kepsek ada perjanjian tambahan spp senilai 50 ribu untuk ac yg ditotalkan menjadi 250 ribu. Parahnya sampai sekarang ac pun tidak ada sampai saya lulus. Sudah begitu, selama 3 bulan terakhir ortu saya membayar tetap 250 ribu dan ketika terima rapor baru diberitahu bahwa spp sudah menjadi 200 ribu, aneh bukan? Diberitahu saat baru terima rapor. Jadi 50 ribunya itu kemana? Ga heran, ac aja msih tidak dipasang sudah gitu saat ditanya uangnya kemana, katanya untuk listrik. Sudah begitu, minggu kemarin pihak sekolah sempat menagih uang untuk wisuda 100 ribu. Untungnya murid protes tidak ikut yg akhirnya dijadikan gratis. Mohon, mohon ditindak lanjuti lebih lanjut agar adik2 kelas dan ortu berhati2 dgn kepala sekolah ini, terlebih jika ada tambahan biaya untuk fasilitas harus ada perjanjian tanda tangan agar tidak terjadi seperti ini lagi. Dan oh iya ada bbrp murid yg sogok masuk disini dan si kepsek bajingan itu berani berstatement bahwa dia tidak menerima sogok, yet, dikelas saya ada bbrp yg mengaku masuk sogok. Gurunya pun takut berbicara karena takut dipecat, yet menjunjung muridnya untuk beropini. Ironis.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ps kepseknya mukanya ngeselin

      Hapus
    2. Ralat bukan satu tahun tetapi 21 bulan. Bisa dikalikan berapa ratusan juta untungnya itu

      Hapus
    3. Semoga ni kepsek ga sewa hacker buat ngebobol web trus masuk stat tracker wkwkwkw

      Hapus
  2. Oh iya, bbrp tahun lalu sempat ada sumbangan untuk gempa batam, dan saya memberikan 100 ribu untuk disumbang. Harusnya saya berikan ke pihak tu tapi saat dijalan di lorong sekolah saya ketemu kepsek dan saya menanyakan untuk sumbangan dikasih kemana (karena saya msih blm tau bahwa sumbangan diberi ke tu sblm teman saya memberitahu) dan kepsek pun bilang biar dia yg pegang dan lgsg comot. . Akhirnya saya kasih, merasa aneh saya diam2 ikuti dan ternyata uang tersebut dibeli rokok. Karena saya tidak merekam jadi sgt disayangkan jadi tidak ada evidence. Percaya g percaya itu terserah kalian ya kalau ini ;)

    BalasHapus
  3. Tahu sama tempe atau tahu sama tahu ya?

    BalasHapus