Kiri-kanan Tika Panggabean-Clara Panggabean, John Sahap Edward Panggabean dan Andolyn Sibuea |
JAKARTA, TEGARNEWS.com - Sabtu (19/09) bertempat di Café Toba Dream, Jakarta Selatan, Penyanyi Pop Batak Clara Panggabean gelar private concert dan launching album pop batak terbaru. Album VCD bertajuk Burju Mi Amang Inang (kasih sayang ayah bunda___red) berisi 10 lagu terbaru, karya musisi legendaris berdarah batak Andolyn Sibuea.
Album keempat Clara ini di produseri oleh Jhon Sahap Eduard Panggabean. Pembuatan album memakan waktu 3 bulan . Menurut Andolyn, saat pers conference, Clara memiliki bakat alami sebagai penyanyi. “Saya kira karena Clara biasa menyanyi sejak masa kanak-kanak di banyak acara pesta adat batak dan gereja, vokalnya benar-benar matang” ungkapnya.
Jhon Panggabean, ayah Clara mengamini apa yang di sampaikan oleh Andolyn, “dari kecil Clara sudah senang menyanyi jadi saya support dia mengasah bakatnya, jelasnya. Meski menjadi penyanyi, Clara saat ini tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Indonesia.
Ia memang bercita-cita menjadi penegak hukum. Anak kedua John Panggabean ini juga sudah mengeluarkan album rohani. Tika Panggabean personil Project Pop yang hadir juga menyampaikan apresiasi atas album pop Batak dari Clara Panggabean. “Clara punya bakat menyanyi, dan saya kira bukan hanya di jalur pop Batak saja, tegasnya.
Private concert di hadiri oleh Nikson Nababan, bupati Tapanuli Utara, Brigjen Ricky Sitohang, Kepala Pengawas Bareskrim Mabes Polri. Kehadiran mereka di acara tersebut dalam rangka mendukung perkembangan music Indonesia khususnya lagu-lagu berbahasa daerah diantara adalah lagu Batak. Clara menyanyikan 8 lagu dari 10 lagu di albumnya. Di iringi oleh Andolyn Sibuea Band.
Lagu special buat Clara di album ini adalah Burju Mi Amang Inang. Lagu ciptaan Andolyn ini terinspirasi dari perjalanan hidup Jhon Panggabean dan istri yang sukses memperjuangkan anak-anaknya. Atas perjuangan ini Clara sebagai anak berdoa dan berjanji kelak kalau sudah berhasil nanti akan memberikan kebahagiaan pada kedua orangtuanya.
“Papah mamah benar-benar berjuang untuk kami anak-anaknya, cetus Clara.
Kehadiran Clara di Blantika musik Indonesia, khususnya lagu berbahasa Batak, bisa dinikmati masyarakat luas bukan hanya orang Batak saja karena Clara lahir dari orisinalitas bernyanyi.
REPORTER: Endharmoko
EDITOR: SB BUDI W
0 Komentar