KABUPATEN BEKASI, TEGAR NEWS - Pekerjaan Rekonstruksi Jalan Kalenderwok-Ciherang menjadi sorotan publik akibat pengerjaannya yang diduga tidak sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP). Akibatnya dapat dipastikan telah terjadi kerugian keuangan negara pada proyek pekerjaan rekonstruksi jalan Kalenderwok-Ciherang.
Menyikapi hal tersebut, Ketua DPD Kabupaten Bekasi LSM Prabhu Indonesia Jaya N. Rudiansah turut angkat bicara.
Ia menduga pelaksana telah melakukan koordinasi dan kongkalikong dengan pihak dinas terkait pada proyek pekerjaan rekonstruksi jalan Kalenderwok-Ciherang. Pasalnya pihak pemborong telah dengan sengaja melakukan pelanggaran-pelanggaran pada pekerjaan tersebut.
"Kemana orang dinasnya ya? Apakah pada tidur pulas? Atau sudah dapat amplop? Sehingga pekerjaaan ini tidak ada pengawasannya sama sekali," katanya kepada Tegarnews,Kamis (5/6/2025).
Masih katanya, yang namanya pekerjaan rekonstruksi jalan wajib dilakukan pembongkaran badan jalan, bukan hanya pelapisan saja.
"Kalau gak dibongkar dan hanya dilapisi aja itu namanya overlay atau pemeliharaan bukan rekonstruksi. Dan sudah sangat jelas pada papan proyek tertulis rekonstruksi jalan tapi fakta dilapangan tidak menunjukan proyek ini adalah rekonstruksi namun hanya pemeliharaan saja," jelasnya.
Rudi juga menyesalkan statement dari Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Konstruksi (DSDABMBK) yang mengatakan pada proyek rekonstruksi jalan Kalenderwok-Ciherang tidak perlu dilakukan pembongkaran pada material lama.
"Ini sudah sangat jelas DSDABMBK telah melakukan pembiaran yang sangat berpotensi merugikan keuangan negara. Atau patut diduga pihak dinas turut terlibat dalam pusaran korupsi pada pekerjaan proyek tersebut," tegasnya.
Lanjutnya, yang lebih miris lagi, pihak kontraktor nekat melanjutkan pengecoran beton awal (B 0) meskipun Lapisan Pondasi Agregat (LPA) belum memenuhi standar kepadatan dan ketebalan sebagaimana tercantum dalam spesifikasi teknis kontrak.
"Setidaknya ditemukan hampir 70% kepadatan penggeseran struktur jalan tersebut dilokasi proyek yang memperlihatkan LPA masih dalam kondisi longgar, bedebu, sangat tipis dan tidak terkompaksi secara optimal. Namun di titik-titik tersebut aktivitas pengecoran B 0 tetap berlangsung," jelasnya.
Rudi menyangkan tertidurnya pihak dinas dan ia berencana akan segera membawa persoalan ini keranah hukum.
"Kalau kondisinya sudah begini, saya akan segera melakukan pelaporan ke Inspektorat. Kita tunggu saja dalam beberapa hari kedepan." Pungkasnya.(Red/Jc)
0 Komentar