Nandang Wirakusumah: Impor 1 Juta ton Beras Dapat Menyengsarakan Petani Lokal

   

Foto: Sekretaris Jendral Perhimpunan Advokat Pro Demokrasi dan Pendiri Serikat Petani Banten (SPB) Nandang Wirakusumah.(Dok.Jc)

 


JAKARTA, TEGAR NEWS - Sekretaris Jendral Perhimpunan Advokat Pro Demokrasi (PAPD) yang sekaligus Pendiri Serikat Petani Banten (SPB) Nandang Wirakusumah mempertanyakan keputusan Menteri Pertanian Syahril Yasin Limpo untuk mengimport satu juta ton beras dimasa panen raya petani lokal.


Wira mengatakan, apabila hal tersebut benar-benar terjadi bagaimana dengan nasib para petani yang sebentar lagi memasuki masa panen raya.


"Wacana Menteri Pertanian untuk mengimpor satu juta ton beras dimasa panen raya petani lokal akan menimbulkan anjloknya harga gabah petani lokal. Belum lagi apabila beras impor masuk ke Indonesia akan menimbulkan kekacauan stabilitas harga beras dalam negeri," ujar Wira kepada Tegar News, Rabu (24/3/2021).


Lebih lanjut kata Wira, sampai saat ini stok beras di gudang Bulog masih dalam status aman dan belum perlu mengimpor beras dari negara tetangga.


"Stok beras di gudang Bulog mencapai lebih dari 800 ribu ton, stok beras di penggilingan padi sebanyak 1 juta ton lalu di lumbung pangan masyarakat 6,3 ribu ton, pasar induk Cipinang ada 30,6 ribu ton, horeka 262 ribu ton dan stok di rumah tangga sebesar 3,2 juta ton dan jika ditotal stok beras mencapai 6 juta ton," kata  Wira.


Wira menambahkan, Selain itu Omnibusman telah merilis adanya potensi maladministrasi dalam rencana impor beras terutama dalam manajemen stok beras akibat kebijakan hulu hilir yang tidak terintegrasi dengan baik, jika rencana ini di teruskan akan sangat melukai hati para petani disaat datangnya panen raya sebentar lagi.


"Seharusnya tindakan yang paling tepat dilakukan pemerintah dalam hal ini kementerian  pertanian adalah memborong gabah para petani yang berlimpah." Pungkas Wira.(Jc)

Posting Komentar

0 Komentar