Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, Mendukung Pementasan Wayang Orang


JAKARTA, TEGARNEWS.com  - Tri Ardhika Production bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta, mendukung pementasan Wayang Orang (WO) Sriwedari. Pentas seni tradisional bertajuk ”Soma Brata” ini akan digelar di Sasono Langen Budoyo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pukul 20.00 WIB, Jum’at 12 Februari 2016 mendatang.

“Di tengah industri hiburan yang semakin kompetitif ini, kesenian Wayang Orang (WO) harus tetap mendapat tempat. Terlebih WO Sriwedari yang memiliki ikatan historis, terutama kaitannya dengan sejarah seni dan budaya di Indonesia,” ujar pimpinan Tri Ardhika Production, Eny Sulistyowati SPd, SE kepada sejumlah wartawan, di Jakarta, Selasa (9/2) siang lalu.

Pergelaran WO dengan lakon ”Soma Brata” ini, melibatkan ratusan seniman dari grup WO Sriwedari dari Surakarta. Sebuah grup kesenian tradisionil legendaris yang sudah ada sejak tahun 1910.

Didukung para bintang panggung dari Alumni Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, dan Yogyakarta, diantaranya Agus Prasetyo yang juga bertindak sebagai sutradara. Eny Sulistyowati, selaku seniman yang juga pengusaha ini, akan terlibat langsung memainkan salah satu peran dalam pertunjukan ini.


Eny Sulistyowati berharap, pergelaran WO ”Soma Brata” dapat memberikan kontribusi bagi pelestarian seni budaya adi luhung bangsa Indonesia. Memberi pencerahan hidup melalui seni budaya. Kesenian rakyat, menurutnya, semakin lama tidak memiliki ruang yang cukup memadai untuk berkembang secara alami. Kesenian rakyat akhirnya menjadi sangat tergantung oleh model-model pembangunan dan modernisasi.

“Padahal di tengah industrialisasi, apalagi secara faktual bangsa ini akan menghadapi era Asean Economy Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), kesenian rakyat model Wayang Orang ini seharusnya tetap mendapat tempat untuk terus dieksplorasi. Kita ajak generasi muda supaya mencintai kekayaan budaya negeri sendiri. Membangun kreativitas dan memberikan wadah bagi seniman untuk senantiasa berkarya,” tuturnya.

Selanjutnya pementasan WO ”Soma Brata” merupakan bentuk dukungan konkret Tri Ardhika Production terhadap kesenian berbasis tradisi. Sebelumnya, di tahun 2014 Event Organizer ini, sukses mementaskan Wayang Wong “Mahabandhana” di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), dan di tahun 2013 mementaskan opera sejarah bertajuk ”Ken Dedes Wanita di Balik Tahta” di Jakarta dan Surabaya.


Sekilas Kisah “Soma Brata”
Putra Mahkota Mandaraka gundah. Sebagai pewaris tahta ia merasa belum matang dan punya bekal menjadi pemimpin. Hal ini membuat kedua orangtuanya merasa gagal mendidik sang Pangeran. Kebulatan tekad mendorongnya menjauh dari istana untuk menapaki nasibnya. Perjuangan dan pengorbanannya membuahkan hasil ketika takdir mempertemukannya dengan Bagaspati, seorang Pandita Raksasa, serta pertemuannya dengan Pujawati, putri sang Resi yang kemudian menjadi dermaga tempat hatinya berlabuh. 

Dunia pun mencibir Narasoma, yang saat itu tangannya menjadi senjata bagi kematian sang Begawan gurunya. Lalu apakah yang ingin diraih, ketika ia mempertaruhkan kehormatannya dalam sayembara Mandura? Bahkan dikala menyadari Dewi Kunti telah menjatuhkan pilihannya untuk Pandu satriya Hastina. Mengapa ia merelakan Madrim adiknya dipersunting oleh Pandu yang nyata-nyata telah mengalahkan keangkuhannya?

Demi menghilangkan rasa penasaran yang mendalam terhadap lakon "Soma Brata", jangan lupa Jumat malam WO Sriwedari hadir di TMII Jakarta.


Ditulis oleh:  Agus "Blues" Asianto
Editor: Steveno BBW

Posting Komentar

0 Komentar