- Debat Capres K-2, PPHPLHI: Sudah Saatnya Serius Dorong Adanya Peradilan Khusus Lingkungan Hidup
- Insan Transportasi Dituntut Tingkatkan Skill Untuk Hadapi Revolusi 4.0
- LRT Sumsel Akan Tingkatkan Perekonomian
- Sekretaris Jenderal Kemenhub Lantik Direktur ATKP Makassar Yang Baru
- Sikap Golput Pilpres Membiarkan Yang Jahat Akan Menang
- Kemenhub Bantu Pemkot Cilegon Evaluasi Kelanjutan Pembangunan Pelabuhan Warnasari
- Menhub Sampaikan Capaian Program Transportasi Ke Masyarakat OKU
- Tidak Terima Suap, Sekda Jabar Siap Beri Kesaksian
- Sidang Meikarta Ada Perizinan Lewat Jalur Belakang
- Pemilu Itu Riang Gembira, Bukan Suka Fitnah dan Hoaks
Tiga Mahasiswa Surabaya Rancang Alat Pendeteksi Kantuk
Berita Populer
- Sejumlah Ruas Jalanan Di Sekitar Stasiun Ditutup Menjadi Satu Arah Dampak Dari Pengoperasian Kereta
- BPPKB Banten Tetap Mengedepankan Misi Utama Dan Tidak Berpolitik
- KA Bandara Solusi Untuk Mengurangi Kemacetan
- Air Kali Bekasi Mendadak Mengeluarkan Busa Seperti Gumpalan Salju
- Buah- Buahan Khas Indonesia
Berita Terkait
- Asteroid Sebesar Burj Khalifa akan Melintasi Bumi Awal Bulan Depan0
- Menko Luhut Gandeng BPKP untuk Cegah Korupsi di Proyek LRT Jabodebek0
- Teguh Samudera: Berhasil Membuktikan Pembubaran HTI itu Sah, Benar, Tepat, Berdasarkan Hukum0
- Badai Friederike Melumpuhkan Lalu Lintas Air, Darat, dan Udara di Eropa0
- Pesawat Malaysia Airlines Melakukan Pendaratan Darurat di Australia0
TEGARNEWS.com - Tak sedikit insiden yang terjadi karena pemotor hilang konsentrasi akibat tidak bisa menahan rasa kantuk. Hal tersebut membuat kasus kecelakaan tahun ke tahun semakin meningkat.
Untuk mencegah pemotor tertidur saat sedang berkendara, tiga mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) yaitu Elviana Arisaputri, Dliyauddin' I dan Kevin Natanael merancang alat yang dapat memberi peringatan bagi pengendara sepeda motor yang mengantuk. Alat tersebut dinamakan Sleep Control for Biker (SCB).
Menurut Elviana, SCB dirancang untuk memberi peringatan jika pengendara merasa lelah. Ada dua alat yang tersedia yaitu dipakai di pergelangan tangan (gelang), dan satu lagi alat berukuran kecil berupa headset bluetooth yang akan mengeluarkan suara. Alat kedua dipastikan nyaman di telinga ketika pengendara menggunakan helm.
Sementara untuk analisis tingkat rasa kantuk adalah tugas gelang itu sendiri. Gelang tersebut terdiri dari sensor denyut nadi dan akan memberi informasi melalui notifikasi bersamaan dengan suara ke sebuah alat di pengaman kepala.
Menurut mereka, ukuran frekuensi gelombang otak ketika seorang sedang mengantuk adalah di bawah 40 hz. Jika berada dalam frekuensi itu, otomatis denyut nadi terdeteksi mengantuk.
Alat itu masih dalam bentuk prototipe dan akan dikembangkan untuk diproduksi massal. Elviana dan rekannya akan membuat sendiri komponennya. Sejauh ini mereka menghabiskan dana Rp1,3 juta untuk modal awal beserta risetnya.
"Kami tinggal memprogram dan menghubungkan komunikasi datanya. Kami pakai sensor yang lebih akurat di pergelangan tangan. Kami ingin lebih mengembangkan di sisi mekanik dan bentuknya agar lebih kecil. Di helm juga lebih aman lagi," tutup Elviana.
Oleh: Salma|Editor: Mila

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook
Ada 1 Komentar untuk Berita Ini
-
Toko Bunga Surabaya 18 Apr 2018, 10:28:10 WIB
Semoga penemu alat pendeteksi ini dapat diapresiasi misalnya diberikan plakat atau buket bunga sebagai bentuk penghargaan, karena penemuannya sangat inovatif.